Selasa, 14 Februari 2017

Waktu



Dalam sujud sepertiga waktu aku merenungi khilafku,
Pada janji Bapak Ibu,
Pada bakti guru-guru,
Pada ilmu yang kukhianati
Pada lelaki yang memberi hati

Ketika kokok ayam tak juga membangunkanku
Matahari terbang jauh ke atas bukit
Tujuh warna pelangi berubah biru
Bulan malu menyapa permukaan langit

Aku masih diam
Tercengang menanti kereta senja
Menggiring doa berselimut bahagia
 bagi hati yang terjaga di ujung malam

Meski sakit sulit
Biar kuselesaikan tirakatku
Demi rangkai senyum di hati bapak ibu
Demi dua jari yang saling mengait
dalam rindu yang terasa makin menggigit



Jogja. 14 Februari 2017


Jumat, 03 Februari 2017

Sahabat Sejati

Sahabat sejatiku hilangkah dari ingatanmu, di hari kita saling berbagi...

Sayup-sayup lengkingan suara Duta menggema di telinga. Lagu ini mengingatkanku pada satu masa, lebih dari satu dekade yang lalu. Dipertemukan secara tak sengaja karena bersekolah di tempat yang sama, kelas yang sama. Dari sekian banyak siswa di kelas itu, kenapa kau yang akhirnya lebih dekat dibandingkan teman yang lain? Entahlah... mungkin memang takdir...

Dengan kotak sejuta mimpi aku datang menghampirimu, kuperlihatkan semua hartaku...
Diantara yang lain, kau yang paling memahamiku. Saat aku terjatuh di titik terendah, kala itu. Saat aku mencoba bangkit meski tak mudah, tanganmulah yang menguatkanku. Ketika semua perjuangan berbuah manis, aah.. aku tak kan menjadi nomor satu jika bukan karenamu, karena genggaman tanganmu dulu.

Kita slalu berpendapat, kita ini yang terhebat, kesombongan di masa muda yang indah...

Denganmu, kini aku bisa mengenang masa SMA ku sebagai masa yang paling indah. Melakukan hal-hal gila semacam bolos pelajaran ekstra dan malah kabur main pasir di pantai, mungkin jadi “prestasi” paling membanggakan. Mengadakan pajamas party di rumahmu pas weekend, kenalan sama cowok-cowok dan akhirnya jalan bareng. Hahaha... hal-hal yang gak mungkin aku alami kalau aku gak bersahabat denganmu.

Aku raja kaupun raja, aku hitam kaupun hitam, arti teman lebih dari sekedar materi...

Beberapa kali kita jatuh cinta pada orang yang sama. Tapi puncaknya ketika akupun jatuh cinta dan akhirnya menjalin hubungan sama mantan pacarmu, orang yang paling kau benci saat itu (dan paling ku benci saat ini!). Aku menutupi hubungan kami darimu. Aku tau itu salah dan gak mungkin selamanya membohongimu. Tapi aku terjebak di situasi ini. Dan benar saja, akhirnya kau tahu dari orang lain. Dalam diammu aku tau kau menyimpan amarah. Meski begitu dengan hati lapang kau hanya berkata, “It’s ok. Jalanin aja dulu, semoga dia memperlakukanmu dengan baik”. Pada akhir hubungan kami, aku baru tahu kenapa dulu kamu tak setuju. Kamu benar, dia bukan orang yang baik. Dan satu penyesalan terberatku adalah, membohongi kamu, sahabatku terbaikku demi orang yang gak pantas untuk dipertahankan. Maafkan aku.

Pegang pundakku jangan pernah lepaskan.. bila ku mulai lelah, lelah dan tak bersinar

Sejak saat itu aku berjanji gak akan menutupi apapun darimu. Kau pun begitu. Meski waktu untuk bertemu tak lagi sebanyak dulu, tapi aku tau kau selalu ada buatku. Begitupun aku selalu berusaha ada untukmu. Pada saat-saat terberat dalam hidupku, tumpahan air mataku jatuh dipelukanmu. Dan pada saat-saat tersulit dalam hidupmu, aku ada di lini terdepan untuk membantumu melewati itu semua. 

Remas sayapku jangan pernah lepaskan.. bila kuingin terbang, terbang meninggalkanmu...

Aku tahu waktu tak mungkin berhenti, seberapapun aku ingin berhenti di detik ini. Detik dimana kita masih sama-sama lajang, bebas bercerita tentang laki-laki pemikat hati,  bebas tertawa dan bercanda mengenang masa muda. Hari ini, kita merayakan detik-detik masa bebas kita, berdua saja. Perjalanan Purworejo-Jogja menjadi saksi bisu terkuaknya sebuah rahasia. Sekali lagi, aku genggam tanganmu saat derai air mata jatuh membasahi pipi. Aku tahu ini bukan maumu, tapi sebuah anggukan itu tanda bahwa kau setuju. Berbahagialah, sayang... kau harus banyak-banyak bersyukur karena Allah mengganti apa yang hilang dengan yang jauh lebih baik. Dan niat baik memang harus disegerakan. Kau tidak perlu takut, waktu yang akan mengajarimu berproses. Jangan pula khawatir karena aku takkan pernah pergi, selalu ada dihatimu, mendekapmu kapanpun kau mau.