Senin, 11 Juni 2012

Para Sahabat

Berteman memang sebaiknya tidak pilih-pilih, tapi kan tidak semua orang bisa mengerti dan memahami kita. Oleh karena itu, meskipun berteman dengan banyak orang, biasanya kita juga mempunyai teman dekat atau sahabat yang jumlahnya lebih terbatas.

Sahabat adalah hubungan unik yang terjalin antara dua orang atau lebih. Mengapa unik? karena yang menjadi sahabat belum tentu orang yang memiliki kepribadian yang sama dengan diri kita. Intinya, asal bisa saling melengkapi, menyeimbangkan, mengingatkan, dan saling mendukung, pasti akan nyaman dalam menjalani persahabatan.

Saya juga punya beberapa sahabat. Biasanya sih, sahabat yang saya punya tuh bersesuaian dengan tempat saya sekolah. Misalnya ketika saya TK dan SD di Tambun Bekasi, saya bersahabat dengan Yuta Patwarini (yuta), Rahmayanti Anastasia (mbak ndo'), Satoto Prayudi (yudi), dan Arladitya Oktavia (lala). Kemudian ketika saya pindah ke Purworejo, sahabat saya semasa SD ada Solikhatul Nguliyah (sol) dan Yuli Irmawati (yuli).

Memasuki masa remaja, saya juga mempunyai beberapa sahabat. Di sekolah saya, SMPN 4 Purworejo, saya mempunyai 3 sahabat, yaitu Ermayanti (erma), Hartati, dan Okfiana Susanti (Opie). Selain itu,saya juga bersahabat dekat dengan Qori Tiarsih (Qori).

Masa-masa SMA, sempat terjadi beberapa 'kericuhan' dalam dunia persahabatan saya. Saat kelas 1 SMA, saya bersahabat dekat dengan Retno Adhiarti (Retno/tachik), Dwi Ariyani (dwi/budhe), dan Arini Novikasari (arini/uuuu). Nah, ketika kenaikan kelas 2 dan mulai penjurusan, ndilalah Saya, Dwi, dan Arini sama-sama masuk kelas IPS 1, sementara Retno masuk kelas IPS 3. Sejak saat itu, retno mulai menjauh dari kami. Sepertinya dia juga telah menemukan sahabat baru di kelasnya yang baru. Awalnya saya sangat tidak bisa menerima. Saya merasa begitu sakit hati!. Tapi ya sudahlah, toh masih ada sahabat yang lain.
Nah, di kelas 2 ini saya, dwi, dan arini mulai dekat dengan Dwi Yuniati (beo), Rini Rachmaningsih (rini), dan Lilis Setiyorini (Lilis). Meskipun berbeda kelas, namun kami hampir selalu bersama. Hal ini berlanjut hingga kelas 3 dan menjelang kelulusan.

Setelah kelulusan, kamipun mulai berpisah satu demi satu. Akhirnya yang masih sering ngumpul dan interaksi secara intensif hanya Saya, Dwi, Beo, dan Rini. Ini formasi terakhir dan 'fix'. Meskipun saat ini kami tak tinggal satu kota, namun kami terus berusaha menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan cara apapun. Sebenarnya ga terlalu sulit sih. Zaman sudah canggih, bisa lewat telepon, SMS, FB, dan Twitter. Yang penting jangan sampai lost contact.

Saat buka puasa bersama di Restoran Kuki Mie Purworejo

'Pipi Pantat Bayi' saya terlihat sangat jelas

Kiri-Kanan: Rini, Beo, Saya, Dwi


Sekadar info aja, hampir semua sahabat saya ketika SD dan SMP sudah menikah, bahkan punya anak. Kalau saya bilang sih, sudah pecah telur. Artinya, kami sudah tidak sama lagi seperti dulu. Hanya sahabat-sahabat SMA saya yang belum pecah telur. Kami semua masih enjoy menikmati masa lajang.

Hahaha... kadang merasa geli jika ingat kami ini sudah tidak muda lagi. Tapi kami berempat memang masih punya segudang mimpi dan angan-angan. Jadi memang sama sekali belum memikirkan tentang pernikahan.

We are single and very happy... ^_______^ 






NB:  
  • semasa kuliah saya juga punya sahabat sih, tapi mungkin akan saya kisahkan pada kesempatan berikutnya. 
  • Now Playing: Sindentosca-Kepompong, Audy ft. Nindy-Untuk Sahabat, Peterpan-Sahabat, Opie Andaresta-Single Happy