Kamis, 29 Desember 2016

Ada Apa Dengan Desti?

Pernah gak sih ngerasa kehilangan jati diri. Seolah-olah ngerasa amnesia dan tiap hari hanya berkutat dengan pikiran Siapa aku? Kenapa aku begini?
Mungkin itu yang sedang aku alami. Ketika deadline tulisan udah di depan mata, otak gak mampu lagi berpikir mau nulis apa. Tiba-tiba menulis menjadi momok yang menyeramkan, padahal dulu aku suka, suka banget.
Berusaha nge-refresh pikiran dengan jalan-jalan ke toko buku, surga rahasiaku. Menyusuri lorong penuh rak buku, tapi gak satupun yang menarik perhatian. Dulu betah berjam-jam mendekam, sekarang tiga puluh menit di dalam sudah cukup membuatku mual.
Lari ke pantai, berharap separuh beban hilang diterpa angin digerus ombak. Tapi gak pengaruh banyak.
Yang paling menyakitkan adalah ketika "kehilangan" orang-orang yang selama ini begitu aku utamakan. Mereka masih ada di sini, tapi seolah tak peduli.

Barangkali memang ada yang hilang. Entah apa.

Kamis, 17 November 2016

Larik untuk Larit

Kepada: Larit Satriyani
 
meski jarak kita semakin jauh
dan ruang di hatimu semakin penuh
tapi aku tahu
ada satu ruang
yang tak bisa diisi
oleh apapun dan siapapun,
sebentuk ruang rindu untukku
tempat dimana hati kita
bertemu dan bicara
saat mata tak mampu menatap
dan tangan tak kuasa mendekap

Jogja, 17 November 2016