Konon di Mayapada/kayangan tempat bermukim para dewa ada tiga anak
Hyang Wenang yakni Hyang Antaga, Hyang Ismaya dan Hyang Guru. Hyang
Ismaya dan Hyang Antaga selalu bertengkar berebut kekuasaan. Setiap hari
mereka mengadu kekuatan tetapi tidak ada yang menang tidak ada yang
kalah.
Suatu ketika, dengan disaksikan oleh Hyang Guru,
mereka mengadu kekuatan, siapa yang dapat menelan gunung dan dapat
mengeluarkannya lewat anus, dialah yang terkuat. Hyang Antaga mencoba
menelan gunung itu. Begitu besarnya gunung itu, dia memakannya hingga
matanya melotot-melotot dan sobek mulutnya. Akhirnya dia tidak dapat
menelan gunung itu. Akibatnya Hyang Antaga menjadi jelek tampangnya, dan
bermulut lebar. Sejak saat itu Hyang Antaga berubah nama menjadi
‘Togog’.
Hyang Ismaya mencoba menelan gunung itu. Karena
saktinya Ismaya berhasil menelan gunung itu tetapi tidak dapat
mengluarkannya. Akhirnya gunung itu berhenti di perutnya, akibatya perut
Hyang Ismaya menjadi besar. Pantatnya juga membesar. Sejak saat itu
Hyang Ismaya berubah nama menjadi ‘Semar’.
Karena ulahnya
yang tidak dapat menjaga kerukunan itulah, akhirnya mereka diturunkan ke
bumi Marcapada untuk menjadi abdi/punakawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar