Jumat, 16 Maret 2012

Antara Togog dan Semar

Konon di Mayapada/kayangan tempat bermukim para dewa ada tiga anak Hyang Wenang yakni Hyang Antaga, Hyang Ismaya dan Hyang Guru. Hyang Ismaya dan Hyang Antaga selalu bertengkar berebut kekuasaan. Setiap hari mereka mengadu kekuatan tetapi tidak ada yang menang tidak  ada yang kalah.

Suatu ketika, dengan disaksikan oleh Hyang Guru, mereka mengadu kekuatan, siapa yang dapat menelan gunung dan dapat mengeluarkannya lewat anus, dialah yang terkuat. Hyang Antaga mencoba menelan gunung itu. Begitu besarnya gunung itu, dia memakannya hingga matanya melotot-melotot dan sobek mulutnya. Akhirnya dia tidak dapat menelan gunung itu. Akibatnya Hyang Antaga menjadi jelek tampangnya, dan bermulut lebar. Sejak saat itu Hyang Antaga berubah nama menjadi ‘Togog’.


Hyang Ismaya mencoba menelan gunung itu. Karena saktinya Ismaya berhasil menelan gunung itu tetapi tidak dapat mengluarkannya. Akhirnya gunung itu berhenti di perutnya, akibatya perut Hyang Ismaya menjadi besar. Pantatnya juga membesar. Sejak saat itu Hyang Ismaya berubah nama menjadi ‘Semar’.


Karena ulahnya yang tidak dapat menjaga kerukunan itulah, akhirnya mereka diturunkan ke bumi Marcapada untuk menjadi abdi/punakawan.

Tidak ada komentar: