Jumat, 16 Maret 2012

Kekuatan Doa

DOA, hanya dibangun oleh tiga huruf yakni D, O dan A. Tampak sederhana, tapi tidak sesederhana maknanya, apalagi pengaruhnya. Banyak hal yang ketika kita yakini usaha dan ikhtiarnya sudah maksimal, bahkan ada yang tinggal selangkah lagi menuju keberhasilan, tapi ternyata hasilnya belum tentu seperti yang kita harapkan. Begitu juga sebaliknya, ada hal-hal yang secara logika manusia tidak mungkin terjadi, malah terjadi. Ada faktor intangible yang berperan dibalik semua itu. Sesuatu yang tidak tampak, tapi mempengaruhi suatu keberhasilan. Kekuatan maha dahsyat yang bisa mengubah segalanya. Kekuatan yang hanya dimiliki oleh penguasa bumi, langit beserta isinya.

Ketika kita ingin kekuatan itu turut mengintervensi keinginan kita tentu harus ada komunikasi antara sang pemberi dengan yang diberi. Komunikasi intens yang berisi kata penuh rayuan kepada sang pemilik kekuatan untuk sudi memberikan beberapa watt saja dari dayaNya guna menghidupkan lampu harapan yang kita inginkan. Merangkai kata-kata yang indah, penuh pujian, santun, dan benar-benar memposisikan diri sebagai sang peminta, bahkan kita akan memobilisasi orang untuk membantu merayu Sang Pemilik Kekuatan, untuk mengabulkan keinginan kita. Bukankah makin banyak yang merayu, peluang diberi akan semakin besar? Tentu saja rayuan yang dimaksud ini adalah DOA.

DOA adalah sebentuk harapan, bukan ketidakberdayaan. Doa akan mengubah ketidak berdayaan menjadi sebuah kekuatan. Sesungguhnya ketika kita berdoa kepada Sang Khalik, kita telah mendekati sumber kekuatan, dan apa yang terbangun di dalam jiwa kita adalah sebuah harapan. Harapan itulah yang kelak akan mendorong diri kita untuk bergerak maksimal dalam bentuk usaha dan ikhtiar. Yang pada akhirnya ketika kehendak manusia dan kehendak Tuhan sudah dipertemukan melalui DOA, maka pada saat itulah kekuatan maha dahsyat akan timbul.

DOA merupakan perjalanan kata-kata. Perjalanan dari mulut manusia, menuju langit, yang akan segera menembus angkasa bila ada penyangga. Penyangga tersebut tak lain tak bukan adalah amal kebaikan. Maka barang siapa yang amal kebaikannya banyak, maka kemungkinan doanya diterima jauh lebih besar dari pada orang yang sedikit melakukan amal kebajikan.
DOA adalah faktor yang tidak mungkin dihilangkan dari keberhasilan seseorang dan harusnya menyadarkan kita bahwa dibalik keberhasilan yang kita punya selalu ada DOA dari orang-orang yang mencintai kita. DOA orang tua yang dengan tulus dan ikhlas tanpa rasa bosan meminta yang terbaik buat anak-anaknya. Doa kakak untuk adiknya, doa atasan untuk bawahan, doa bawahan untuk atasan, doa guru untuk muridnya, doa para sahabat, dan lain sebagainya. Indahnya saling mendokan yang terkadang tanpa kita sadari turut berperan dalam keberhasilan kita.

Jangan pernah berhenti berdoa. Ketika DOA belum dikabulkan, tidak ada kata putus asa. setidaknya kita masih memperoleh pahala berdoa, atau yakinlah Tuhan akan memberikannya pada suatu saat nanti, menunggu waktu yang tepat, bahkan bisa jadi permintanmu akan diganti dengan sesuatu yang lain yang lebih baik bagimu, bukankah Dia Yang Maha Tahu apa yang terbaik bagi makhlukNya.

Tidak ada komentar: