Masih seputar acara main-main saya
di Pasuruan, hari itu 28 Juni 2012 saya mau di ajak ke Bromo. Yeay! Itu adalah
tempat yang paling ingin saya kunjungi di sini. Selama ini cuma bisa penasaran
sama cerita2 dari para saudara, katanya Bromo tuh begini, begitu, ada ini, ada
itu... dan hari ini saya akan membuktikannya sendiri. Cihuy...
Sama seperti kemarin, hari ini pun
saya akan pergi bersama H, E dan T. Hmm... masih ada sedikit perasaan kecewa
sih sama E gara-gara kejadian semalam, tapi ya sudahlah. Saya gak ingin
menghabiskan waktu yang sempit ini dengan berjengkel2an dengan saudara sendiri.
Awalnya saya ingin melihat sunrise
dari View Point Pananjakan Bromo yang konon katanya indaaaaaahhhh
bangeeeeetttt... Tapi kata H, kalo mau liat sunrise, ya harus berangkat pukul 2
pagi. Saya sih oke-oke saja *nggaya*. Tapi nyatanya H dan E jam 2 pagi baru
saja tidur setelah kelelahan main PS! Huuuuu...
Akhirnya kami berangkat pagi. Jam 7
kami sudah mandi dan sarapan. Rencana berangkat sekitar pukul 8. Saat itulah
rencana tiba2 berubah. Keponakan saya, T, gak bisa ikut karena harus mengurus
berkas-berkas pendaftaran masuk SMP. Dan tau gak sih, dengan tampang gak
berdosa, si E lalu mengajak pacarnya, Hn untuk ikut ke Bromo. Juueedeeeerrr...
kebayang gak sih, saya harus bertemu dan bercengkerama dengan orang yang
semalam bikin saya badmood akut. Bukan E, tapi Hn itu lho. Dan lagi-lagi mood
saya pergi ke Bromo hilang seketika. Tapi H memaksa saya, dia bilang, “udahlah,
tenang aja ndut, kan ada aku. Kalo mereka berdua ngilang lagi, aku juga hafal
jalan ke sana.” Okelah... saya mengalah. Tapi jujur dari dalam hati, saya
bener2 gak pengen bergi bareng Hn.
Kami berangkat pukul 8 dari rumah
mas sepupu, kemudian mampir di rumah bude yang notabene adalah nenek dari H,T,
dan E di daerah Pasrepan. Sekitar pukul 9 kami memulai perjalanan. Pasangan E
dan Hn, yang yah namanya juga pacaran, asik berpegangan mesra... *ngiri*.
Perjalanan yang sangat mengasyikkan. Untungnya, saya dibonceng H yang sudah
malang melintang di jalanan Bromo. Saya yang ga terlalu suka jalanan menanjak,
beberapa kali hanya bisa menahan nafas ketika melewati tanjakan yang lumayan.
Semakin ke atas, semakin duingiiinnn. Masalahnya, saya saltum abis. Gara-gara
saya jengkel ma Hn, saya jadinya lupa membawa kaos kaki, sarung tangan, dan
masker. Hanya bermodal jaket seadanya, saya berkunjung ke Bromo. Alhasil, saya
hampir membeku. Tapi semua itu terbayar lunas dengan pemandangan indah yang
saya lihat dari Pananjakan. Hmm... saya bisa membayangkan betapa dahsyatnya
kalo bisa melihat sunrise di sini. Sayangnya, saya juga lupa membawa kamera,
jadi ya ga ada satupun gambar yang bisa saya abadikan. Fufufu... kasian deh lu
des!
View Point Penanjakan |
Gunung Bromo |
Well, kita sempet foto-foto juga si pake kamera canggihnya Hn. Tapi kan ga bebas jeprat jepret juga. (Dan sampe sekarang belum juga di upload n tag di FB. ya sudahlaaahhh... T.T) Setelah dari Pananjakan, kami berencana untuk turun ke lautan pasir, lihat Pura, Bukit Teletubbies, kawah Bromo, dan lain2. Kami turun dari Penanjakan dan mulai melewati jalan berbatu menuju lautan pasir. Belum terlalu jauh, tiba-tiba ban motor H bocor. Akhirnya diputuskan bahwa kami ga jadi turun ke lautan pasir. Sambil menunggu menambal ban, kami menikmati minuman hangat disebuah warung makan. Secara perlahan, kawasan Bromo mulai tertutup kabut. Woooo... saya sangat takjub melihatnya. Subhanaallah...
Beberapa lama kemudian motor sudah selesai ditambal, tapi kami terlalu lelah untuk meneruskan perjalanan ke kawah Bromo. Apalagi katanya Hn mau ke Malang karena ada urusan kampus dan E mau mengantarnya. Ya sudahlah, kami pulang saja...
Perjalanan pulang ternyata ga semudah yang dibayangkan. Selain hawa dingin yang menusuk tulang, pandangan mata juga terbatas karena tertutup kabut. Gimana kalo berangkat jam 2 pagi ya??? -.-" Fffiiuuuuuuhhh... tapi akhirnya kami sampai di rumah bude dengan selamat tanpa kurang suatu apapun.
Kesimpulan dari perjalanan kali ini adalah jangan pergi dengan setengah hati, perjalanannya ga akan terasa menyenangkan. Pasti ada aja something wrong-nya.
Okelah, nanti saya PASTI akan datang lagi. Dengan situasi dan kondisi yang lebih baik lagi. Bromo, sampai ketemu lagi... ^____^
Pura di tengah Lautan Pasir |
Bukit Teletubbies |
Bromo berselimut kabut |
Beberapa lama kemudian motor sudah selesai ditambal, tapi kami terlalu lelah untuk meneruskan perjalanan ke kawah Bromo. Apalagi katanya Hn mau ke Malang karena ada urusan kampus dan E mau mengantarnya. Ya sudahlah, kami pulang saja...
Perjalanan pulang ternyata ga semudah yang dibayangkan. Selain hawa dingin yang menusuk tulang, pandangan mata juga terbatas karena tertutup kabut. Gimana kalo berangkat jam 2 pagi ya??? -.-" Fffiiuuuuuuhhh... tapi akhirnya kami sampai di rumah bude dengan selamat tanpa kurang suatu apapun.
Kesimpulan dari perjalanan kali ini adalah jangan pergi dengan setengah hati, perjalanannya ga akan terasa menyenangkan. Pasti ada aja something wrong-nya.
Okelah, nanti saya PASTI akan datang lagi. Dengan situasi dan kondisi yang lebih baik lagi. Bromo, sampai ketemu lagi... ^____^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar