Mungkin ini terdengar klise, basi, atau apalah. Tapi ini benar-benar terjadi lho.
Saya bukan mau sok peduli lingkungan, sok peduli kesehatan, dan sok-sok yang lain. Saya hanya ingin curhat. Ingin berbagi perasaan pada kalian semua. Saya, anak dari seorang perokok aktif.
Sekali lagi, saya gak bermaksud menghakimi para perokok itu. Jujur, saya hampir ga peduli mereka mau menghabiskan berapa bungkus rokok dalam sehari. Bahkan terhadap Bapak, saya gak pernah melarang beliau merokok. Paling, sesekali saya hanya mengingatkan bahwa sudah terlalu banyak rokok yang dikonsumsinya. Bagi saya, merokok adalah hak asasi tiap manusia.
Tapi pagi ini, ketika saya terbangun karena suara Bapak terbatuk-batuk. Batuk yang menurut saya... cukup parah. Saya menangis dan berdoa dalam hati, "Tuhan... beri bapak saya umur panjang, beri ia kesempatan melihat saya menjadi orang sukses, beri saya waktu untuk lebih membahagiakannya. amin..."
Dear para perokok aktif,
Bayangkanlah jika suatu hari istri, anak, atau mungkin calon anak anda tiba-tiba merasa demikian. Kami tahu penyakit apa yang mengincar para perokok aktif, yang mungkin juga mengincar kami, perokok pasif.
Kami hanya ingin kalian sadar, sayangilah tubuh kalian seperti kami menyayangi kalian. Umur memang sudah diatur, tapi bukankah akan lebih baik jika kalian menyayangi tubuh sendiri, demi orang-orang di sekitar kalian... :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar