Kata Letto sih, "rasa kehilangan hanya akan ada jika kau pernah merasa memilikinya..."
Saya merasa memiliki, maka saya kehilangan. Meskipun bukan saya yang membeli, tapi dia telah menjadi bagian dari cerita hidup saya.
Dia, sebuah motor bebek Supra X yang dibeli orang tua saya pada Mei 2002. Ketika itu saya masih kelas satu SMP. Motor itu adalah motor yang pertama kami beli setelah kami pindah ke Purworejo. Sebelumnya, kami biasa kemana-mana naik Vespa kepunyaan Pakde. Dia benar-benar menunjang kehidupan kami sekeluarga. Apalagi kami tinggal di pedesaan yang transportasinya lumayan sulit. Ada angkot sih, tapi hanya lewat tiap satu jam sekali. Saat itu, motor dibawa Bapak kerja, pagi untuk mengantar Ibu berangkat kerja dan adik sekolah, sorenya untuk menjemput saya dan adik pulang sekolah.
Saya pertama kali belajar naik motorpun, dengan motor itu semasa SMP. Saya pertama kali mengalami kecelakaan, juga dengan motor itu pada 10 Juni 2004.
Saya mulai 'bawa' motor itu ke sekolah sewaktu kelas 2 SMA sekitar Januari 2005. Buat saya, dia bukan sekadar motor, alat transportasi yang bisa memudahkan saya berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Lebih dari itu. Dia adalah soulmate, sahabat terbaik yang paling mengerti saya. Dialah saksi perjuangan saya semasa SMA. Dia yang setia mengantar saya les di sekolah, di Neutr*n, dan di E*C tak peduli teriknya mentari maupun derasnya hujan. Dia yang menemani saya jalan-jalan, bersenang-senang dengan para sahabat selepas Ujian Akhir Nasional. Dia juga yang menemani saya datang ke Jogja, mendaftar ujian masuk di GSP dan mendaftar tes masuk STAN. Sekadar itu? Tidak, perjalanan kami masih panjang.
Ketika akhirnya saya diterima kuliah di UGM, dia juga yang menemani keseharian saya menjalani rutinitas perkuliahan. Senin pagi datang ke Jogja, Selasa-Rabu-Kamis kuliah full, Jumat pagi kuliah, sorenya pulang ke rumah. Dia yang menemani saya dan Larit mbambung entah kemana saat kami berdua sumpek dengan rutinitas kuliah. Bahkan dia juga yang menemani saya ke SMK Kelautan di Bantul dan Pantai Kukup Wonosari semasa mengupayakan KKN di timur Indonesia. Yah, walaupun rencana KKN itu tidak terlaksana, tapi ya tetep si dia yang menemani saya KKN di Ngemplak-Sleman selama hampir dua bulan.
"Dia selalu ada buat saya. Dengan segala kapasitas dan kemampuannya sebagai motor tua, dia selalu menemani saya kapanpun dan kemanapun..."
Tanpa bermaksud melupakan jasa-jasanya, Agustus 2011 saya ganti motor. Sebuah motor baru, Vario Techno yang dibelikan oleh Ibu dengan tujuan memudahkan mobilitas saya. Akhirnya, si dia dipakai oleh adik saya untuk alat transportasi ke sekolahnya. Saat itu, sudah ada niat untuk menjualnya, tapi saya mati-matian mempertahankannya. Namun siapa sangka, adik saya 'menyiksa' nya habis-habisan. Semua body motor dibongkar, ban dan knalpot diganti, setelan mesin diubah sedemikian rupa untuk menunjang kesehariannya sebagai motor untuk balapan liar. My God!!!
Dalam hati saya marah. Tapi apa yang bisa saya perbuat. Saya ga boleh egois dong, sudah dibelikan motor baru, masih mau 'ngutak-atik' motor lama yang sudah jadi hak adik saya. Rasanya pengen nangis setiap lihat motor itu.Tapi saya coba ikhlasin aja. Kalau memang lebih berguna, bagaimanapun bentuknya, pasti itu yang terbaik.
Sampai akhirnya hari ini, 19 Oktober 2012, saya harus rela kehilangan dia. Bapak menjualnya pada salah seorang tetangga jauh. Ketika dia pergi, saya bingung harus bagaimana. Pengen nangis, sedih tapi saya lega juga. Sedih karena saya benar-benar berpisah dengan soulmate saya sejak SMA. Namun terbersit perasaan lega, setidaknya dia sudah kembali jadi motor yang normal. Saya hanya bisa berdoa, semoga pemilik barunya bisa menyayanginya lebih dari yang saya lakukan dan semoga dia bisa lebih bermanfaat bagi orang banyak. Dulu dia 'sendirian' menemani saya sekeluarga pergi kemana saja. Alhamdulillah sampai saat ini dia sudah punya 5 'adik', 4 motor dan 1 mobil. Terima kasih, Mbah Kakung...
"tak mudah untuk di hati, tak mudah untuk dihadapi, saat harus mengucap selamat tinggal..."
Si Dia |
Semasa KKN di Ngemplak-Sleman |
nb: *judul postingan diambil dari judul lagu Letto-Memiliki Kehilangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar